REPOSITORY

Universitas Pembangunan Panca Budi

ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LAELA SARAN TIKA (2025)

penelitian-analisis-laporan-realisasi-anggaran-lra-dalam-menilai-kinerja-keuangan-pada-pemerintah-provinsi-sumatera-utara

ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA, Pendapatan Asli Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Rasio Keserasian, Rasio Pertumbuhan, Rasio Kemandirian...

Author: LAELA SARAN TIKA
Date: 2025
Keywords: Pendapatan Asli Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi, Rasio Keserasian, Rasio Pertumbuhan, Rasio Kemandirian
Type: Skripsi
Category: penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja anggaran pendapatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui analisis lima rasio utama: Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Rasio Efisiensi Keuangan Daerah, Rasio Keserasian, Rasio Pertumbuhan, dan Rasio Kemandirian Keuangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Rasio Efektivitas PAD diukur dengan membandingkan realisasi PAD dengan anggaran PAD, sementara Rasio Efisiensi mengukur realisasi belanja daerah terhadap realisasi pendapatan daerah. Rasio Keserasian menilai proporsi alokasi belanja operasional dan modal terhadap total belanja daerah. Rasio Pertumbuhan menghitung perubahan realisasi penerimaan PAD dari tahun ke tahun, dan Rasio Kemandirian menunjukkan perbandingan pendapatan asli daerah dengan pendapatan transfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan anggaran dan pendapatan yang cukup baik, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti pandemi COVID-19. (1) Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan nilai positif dengan persentase yang meningkat dari 97,43% pada tahun 2018, meskipun sempat turun menjadi 93,20% pada tahun 2019, lalu kembali meningkat menjadi 98,77% pada tahun 2020 dan melanjutkan tren positif dengan 102,54% pada tahun 2021 dan 101,08% pada tahun 2022. (2) Rasio Efisiensi Pendapatan Daerah (REKD) mengalami fluktuasi; dari 86,63% pada tahun 2018, melonjak menjadi 103,41% pada tahun 2019 dan kemudian berusaha stabil dengan rasio 84,80% pada tahun 2020, 94,23% pada tahun 2021, dan 99,32% pada tahun 2022. (3) Rasio Keserasian belanja menunjukkan dominasi belanja operasional yang mencapai 85,28% pada tahun 2018, menurun menjadi 65,80% pada tahun 2019, dan berfluktuasi hingga 60,61% pada tahun 2022, menunjukkan perlunya keseimbangan antara belanja operasional dan modal. (4) Rasio Pertumbuhan menunjukkan kinerja yang positif di tahun 2018 dengan 3,83%, namun turun menjadi 2,98% di tahun 2019 dan -1,26% pada tahun 2020 akibat dampak pandemi, sebelum kembali meningkat menjadi 8,65% pada tahun 2021 dan menurun lagi menjadi -3,14% pada tahun 2022. (5) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RKKD) menunjukkan perkembangan yang baik, mulai dari 180,1% pada tahun 2018 dan mencapai puncak 239,4% pada tahun 2022, yang mencerminkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan PAD serta mengurangi ketergantungan pada pendapatan transfer dari pemerintah pusat. Secara keseluruhan, meskipun menghadapi berbagai tantangan, pemerintah daerah menunjukkan kemampuan yang semakin baik dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan potensi pendapatannya.

Files:
LEMBAR JUDUL 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK

Collections:
Digital Library UNPAB