
EFEKTIVITAS PEMBERIAN CAIRAN MULTIFUNGSI BERBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (allium ascalonicum L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK
EFEKTIVITAS PEMBERIAN CAIRAN MULTIFUNGSI BERBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (allium ascalonicum L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK, bawang merah, cairan multifungsi, dan variasi konsentrasi....
Author: ALDI ANDRIANSYAH
Date: 2024
Keywords: bawang merah, cairan multifungsi, dan variasi konsentrasi.
Type: Skripsi
Category: penelitian
Bawang merah merupakan tanaman umbi - umbian terbaik yang tersedia secara komersial di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan bawang merah digunakan sebagai bumbu masakan dan mengandung zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah yang baik maka perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk organik yaitu pemberian cairan multifungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian cairan multifungsi berbagai bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan sistem hidroponik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 12 kombinasi dan 3 blok. Faktor pertama adalah pemberian cairan multifungsi limbah buah – buahan dengan simbol (B) yang terdiri dari 4 taraf yaitu B0 = tanpa perlakuan, B1 = cairan multifungsi I, B2 = cairan multifungsi II, B3 = cairan multifungsi III. Faktor kedua adalah pemberian konsentrasi dengan simbol (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 0%, P2 = 5%, P3 = 7%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat basah per sampel (g), berat basah per plot (g), berat kering per sampel (g), dan berat basah per plot (g). Hasil penelitian bahwa pemberian cairan mutifungsi berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman (cm) minggu 5 setelah tanam, namun berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun (helai) minggu 5 setelah tanam, berat basah per samper (g), berat basah per plot (g), berat kering per sampel (g), dan berat kering per plot (g). Faktor perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan B3 = cairan multifungsi III. Pemberian variasi konsentrasi berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman (cm) pada 5 mst, namun berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun (helai) pada 5 mst, berat basah per sampel (g), berat basah per plot (g), berat kering per sampel (g), dan berat kering per plot (g). Faktor perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P3 = 7%. Interaksi kedua perlakuan menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Files:
LEMBAR JUDUL 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Collections:
Digital Library UNPAB