REPOSITORY

Universitas Pembangunan Panca Budi

KUALITAS NUTRISI KULIT PISANG FERMENTASI DENGAN BIOAKTIFATOR YANG BERBEDA SEBAGAI PAKAN UNGGAS

SALJIANI SILNI AGUSTIN (2025)

penelitian-kualitas-nutrisi-kulit-pisang-fermentasi-dengan-bioaktifator-yang-berbeda-sebagai-pakan-unggas

KUALITAS NUTRISI KULIT PISANG FERMENTASI DENGAN BIOAKTIFATOR YANG BERBEDA SEBAGAI PAKAN UNGGAS

KUALITAS NUTRISI KULIT PISANG FERMENTASI DENGAN BIOAKTIFATOR YANG BERBEDA SEBAGAI PAKAN UNGGAS, Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar, Gross Energi, Kulit Pisang, Fermentasi, Bioaktivator...

Author: SALJIANI SILNI AGUSTIN
Date: 2025
Keywords: Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar, Gross Energi, Kulit Pisang, Fermentasi, Bioaktivator
Type: Jurnal
Category: penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai bahan pakan unggas melalui proses fermentasi menggunakan bioaktivator. Kulit pisang, limbah pertanian yang melimpah dan mudah diperoleh, memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alternatif, terutama bagi unggas. Namun, kualitas nutrisi kulit pisang masih memerlukan peningkatan, terutama untuk memenuhi kebutuhan protein, energi, dan pencernaan unggas. Fermentasi dipilih sebagai metode pengolahan karena melibatkan mikroorganisme untuk memecah senyawa kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dan bernutrisi. Proses ini menggunakan empat jenis bioaktivator, yaitu Yakult, Kombucha, EM4, dan Win Prob, dengan perlakuan kontrol tanpa fermentasi sebagai pembanding.Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak (RAL) dengan lima ulangan untuk setiap perlakuan. Parameter yang diamati meliputi analisis kandungan protein kasar, lemak kasar, serat kasar, dan gross energi menggunakan metode proksimat dan bomb calorimeter. Hasil analisis menunjukkan bahwa fermentasi kulit pisang mampu meningkatkan kualitas nutrisi secara signifikan. Perlakuan terbaik diperoleh pada kulit pisang yang difermentasi menggunakan Kombucha (P2), dengan kandungan protein kasar mencapai 9,6367%, lemak kasar 3,7277%, gross energi 2654,2434 Kal/100 g, dan serat kasar menurun hingga 12,6739%. Perlakuan ini memberikan peningkatan signifikan dibandingkan kontrol, yang hanya memiliki kandungan protein kasar 6,5098%, lemak kasar 2,2780%, gross energi 2404,1350 Kal/100 g, dan serat kasar 17,4198%.

Files:
Tidak ada data !

Collections:
Digital Library UNPAB