REPOSITORY

Universitas Pembangunan Panca Budi

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM MEWARISI HARTA WARISAN BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DI INDONESIA

YASINTA ELKA PRASASTININGRUM (2025)

penelitian-tinjauan-yuridis-kedudukan-anak-angkat-dalam-mewarisi-harta-warisan-berdasarkan-kompilasi-hukum-islam-khi-di-indonesia

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM MEWARISI HARTA WARISAN BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DI INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM MEWARISI HARTA WARISAN BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DI INDONESIA, Anak Angkat, Wasiat Wajibah, Kompilasi HukumIslam, WarisIslam...

Author: YASINTA ELKA PRASASTININGRUM
Date: 2025
Keywords: Anak Angkat, Wasiat Wajibah, Kompilasi HukumIslam, WarisIslam
Type: Thesis
Category: penelitian

Pewarisan harta bagi anak angkat dalam sistem hukum Indonesia masih menjadi perdebatan karena adanya pluralisme hukum yang mencakup hukum waris Islam, hukum waris adat, dan hukum waris perdata. Dalam hukum Islam, anak angkat tidak memiliki hak waris karena tidak memiliki hubungan nasab dengan orang tua angkatnya. Namun, dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), anak angkat dapat memperoleh bagian dari harta peninggalan orang tua angkatnya melalui mekanisme wasiat wajibah, sebagaimana diatur dalam Pasal 209 KHI, dengan batas maksimal 1/3 dari total harta warisan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hukum anak angkat dalam sistem waris Islam di Indonesia serta implementasi konsep wasiat wajibah dalam putusan pengadilan. Studi kasus yang digunakan adalah Putusan Pengadilan Agama Palembang Nomor 2142/Pdt.G/2017/PA.Plg dan Putusan Pengadilan Tinggi Agama Palembang Nomor 35/Pdt.G/2018/PTA.Plg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat pertama, Pengadilan Agama Palembang menetapkan anak angkat sebagai ahli waris, yang bertentangan dengan hukum Islam. Namun, dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Agama Palembang memperbaiki putusan tersebut dengan menetapkan anak angkat sebagai penerima wasiat wajibah sebesar 1/6 bagian dari harta peninggalan orangtua angkatnya. Penerapan wasiat wajibah dalam kasus ini mencerminkan fleksibilitas hukum Islam di Indonesia dalam mengakomodasi praktik sosial yang berkembang. Wasiat wajibah menjadi solusi hukum yang menjembatani kebutuhan perlindungan anak angkat dengan tetap menghormati hak-hak ahli waris kandung. Oleh karena itu, keberadaan wasiat wajibah dalam sistem hukumwaris Islam di Indonesia menjadi bentuk reformasi hukum yang bertujuan menciptakan keadilandan keseimbangan dalam pembagian harta warisan.

Files:
LEMBAR JUDUL 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK

Collections:
Digital Library UNPAB