REPOSITORY

Universitas Pembangunan Panca Budi

Peran Petugas Pemasyarakatan Dalam Pelaksanaan Pembinaan Kemandirian Narapidana Wanita di Rutan Perempuan Kelas II A Medan.

MIKA VINSENSIA BR. BARUS (2024)

penelitian-peran-petugas-pemasyarakatan-dalam-pelaksanaan-pembinaan-kemandirian-narapidana-wanita-di-rutan-perempuan-kelas-ii-a-medan

Peran Petugas Pemasyarakatan Dalam Pelaksanaan Pembinaan Kemandirian Narapidana Wanita di Rutan Perempuan Kelas II A Medan.

Peran Petugas Pemasyarakatan Dalam Pelaksanaan Pembinaan Kemandirian Narapidana Wanita di Rutan Perempuan Kelas II A Medan., Pembinaan, Narapidana Perempuan, Pemasyarakatan, Rutan...

Author: MIKA VINSENSIA BR. BARUS
Date: 2024
Keywords: Pembinaan, Narapidana Perempuan, Pemasyarakatan, Rutan
Type: Jurnal
Category: penelitian

Keterlibatan perempuan dalam tindak kejahatan, meskipun secara statistik lebih rendah dibandingkan laki-laki, merupakan fenomena sosial yang memerlukan perhatian khusus dan pendekatan yang sensitif gender dalam sistem pemasyarakatan Indonesia. Rutan Perempuan Kelas II A Medan, sebagai institusi yang bertanggung jawab atas pembinaan dan rehabilitasi narapidana perempuan, menghadapi serangkaian tantangan unik dalam upaya memfasilitasi reintegrasi sosial para narapidana ke dalam masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk memahami kompleksitas pembinaan kemandirian narapidana perempuan dan peran krusial yang dimainkan oleh petugas pemasyarakatan dalam proses transformatif ini. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji secara mendalam peran multifaset petugas pemasyarakatan dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian narapidana perempuan di Rutan Perempuan Kelas II A Medan. Dengan mengadopsi metode penelitian empiris yang dipadu dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan di Rutan Perempuan Kelas II A Medan didasarkan pada landasan hukum yang komprehensif dan terkini, termasuk namun tidak terbatas pada UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Landasan hukum ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk implementasi program pembinaan yang holistik dan berorientasi pada pemulihan. Proses pembinaan yang dilaksanakan mencakup dua aspek utama, yaitu pembinaan kepribadian yang bertujuan untuk memperkuat aspek moral, etika, dan spiritualitas narapidana, serta pembinaan kemandirian yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan kewirausahaan. Metode yang diterapkan dalam proses pembinaan ini meliputi interaksi langsung antara petugas dan narapidana, pendekatan individual yang memperhatikan kebutuhan spesifik setiap narapidana, pendekatan kelompok yang memfasilitasi pembelajaran sosial dan dukungan sebaya, serta pelatihan keterampilan yang intensif dan berorientasi pasar. Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti kompleksitas dan urgensi pembinaan kemandirian narapidana perempuan dalam konteks sistem pemasyarakatan Indonesia. Temuan penelitian menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang holistik, sensitif gender, dan berorientasi pada pemulihan dalam pembinaan narapidana perempuan. Lebih lanjut, studi ini menekankan kebutuhan akan peningkatan dukungan sistemik, baik dari segi kebijakan, pendanaan, maupun pengembangan kapasitas, untuk memaksimalkan efektivitas program pembinaan dan memfasilitasi reintegrasi yang sukses bagi narapidana perempuan ke dalam masyarakat

Files:
Tidak ada data !

Collections:
Digital Library UNPAB