REPOSITORY

Universitas Pembangunan Panca Budi

Kemampuan union policy dalam pencapaian stabilitas harga pasca covid-19 di 6 countries with highest inflation

KIKY SEPBRINA (2024)

penelitian-kemampuan-union-policy-dalam-pencapaian-stabilitas-harga-pasca-covid19-di-6-countries-with-highest-inflation

Kemampuan union policy dalam pencapaian stabilitas harga pasca covid-19 di 6 countries with highest inflation

Kemampuan union policy dalam pencapaian stabilitas harga pasca covid-19 di 6 countries with highest inflation, Stabilitas Harga, Inflasi dan Kurs...

Author: KIKY SEPBRINA
Date: 2024
Keywords: Stabilitas Harga, Inflasi dan Kurs
Type: Skripsi
Category: penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi variabel dari kemampuan Union Policy dalam pencapaian stabilitas harga. Dimana variabel yang digunakan yaitu Inflasi, Kurs, Jumalh uang beredar, Suku Bunga, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan data sekunder atau time series dari tahun 2006 sampai tahun 2020. Model analisis data dalam penelitian ini adalah model VAR, Panel ARDL dan Uji Beda. Hasil analisis VAR menunjukkan variabel masa lalu (t-1, t-2) memiliki kontribusi terhadap variabel saat ini, baik untuk variabel itu sendiri atau untuk variabel lain. Dalam jangka menengah maupun jangka panjang terdapat perubahan pengaruh dari setiap standar deviasi masing-masing variabel yang semula positif menjadi negatif dan begitupun sebaliknya. Variabel yang dominan terhadap variabel itu sendiri dalam jangka pendek, menengah dan panjang adalah Inflasi dan Kurs sedangkan yang dominan terhadap variabel lain adalah Jumlah uang beredar, Suku Bunga, CAR dan NPL. Hasil Panel ARDL Inflasi menunjukkan Negara yang mampu menjadi Leading indicator untuk stabilitas inflasi adalah Indonesia, hal ini disebabkan karena semua variabel atau indicator dalam penelitian yaitu (Kurs, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, CAR dan NPL) Negara tersebut berpengaruh signifikan terhadap Inflasi. Hasil keseluruhan Panel ARDL Inflasi dalam jangka panjang ternyata Kurs,Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, CAR dan NPL berpengaruh terhadap Inflasi. Dan hasil Panel ARDL Kurs menunjukkan Negara yang mampu menjadi leading indicator untuk stabilitas Kurs adalah Venezuela, Zimbabwe, Sudan, Argentina, Iran dan Indonesia , hal ini disebabkan karena semua variabel atau indicator dalam penelitian yaitu (Kurs, Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga, CAR dan NPL) Negara tersebut berpengaruh signifikan terhadap Kurs. Hasil keseluruhan Panel ARDL Kurs dalam jangka panjang Suku Bunga, CAR dan NPL berpengaruh terhadap Kurs. sementara dalam jangka pendek tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap Kurs. Hasil analisis Uji Beda menunjukkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 Inflasi Di 6 Countries With Highest Inflation menurun sedangkan Kurs masa pandemic Covid19 meningkat. Dan hal tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada Inflasi dan Kurs sebelum dan selama masa pandemic Covid-19 di Negara dengan tingkat Inflasi tertinggi di dunia.

Files:
LEMBAR JUDUL 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK

Collections:
Digital Library UNPAB