Optimalisasi Trichoderma dan POC Mix Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)
Optimalisasi Trichoderma dan POC Mix Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L), Trichoderma, POC Mix, Bawang Merah...
Author: YULYA ETYDARIAH LASABAE
Date: 2024
Keywords: Trichoderma, POC Mix, Bawang Merah
Type: Skripsi
Category: penelitian
Bawang merah (Allium ascalonicum. L) di Indonesia telah lama dibudidayakan oleh petani sebagai usaha tani komersial, untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah dibutuhkan unsur hara yang cukup, salah satunya dengan pemberian Trichoderma dan POC Mix. Metode penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 16 kombinasi perlakuan dan 2 ulangan. Faktor-faktor yang diteliti merupakan faktor pertama perlakuan Trichoderma (T) terdiri dari 4 taraf T0 = Kontrol, T1 = 300 gr/ Plot, T2 = 600 gr/ Plot dan T3 = 900 gr/ Plot, Faktor yang kedua POC mix (P) terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = Kontrol, P1 = 200 ml/liter air/Plot, P2 = 400 ml/ liter air/Plot dan P3 =600 ml/ liter air/Plot. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman per sampel (cm) 2, 4 dan 6 MST, Jumlah daun per sampel (Helai) 2, 4, dan 6 MST, Jumlah anakkan per sampel (Umbi) 12 MST, Produksi umbi basah per sampel (g), Produksi umbi kering per plot (g), konversi produksi bawang merah per Ha (kg) dan laba rugi tanaman bawang merah (Rp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Trichoderma berpengaruh tidak nyata pada parameter tinggi tanaman (cm) 2, 4 minggu setelah tanam dan jumlah daun 2 minggu setelah tanam, berpengaruh nyata pada jumlah daun 4 minggu setelah tanam dan jumlah anakan, berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun 6 minggu setelah tanam, umbi basah per plot (g), umbi kering per plot (g) dan konversi produksi bawang merah per Ha (kg). Penggunaan POC mix juga berpengaruh tidak nyata nyata terhadap parameter tinggi tanaman (cm) 2, 4 minggu setelah tanam, jumlah daun 2 minggu setelah tanam, berpengaruh nyata pada jumlah daun 4 minggu setelah tanam dan jumlah anakan, berpengaruh sangat nyata tinggi tanaman (cm) dan jumlah daun 6 minggu setelah tanam, umbi basah per plot (g), umbi kering per plot (g) konversi produksi bawang merah per Ha (kg). Interaksi memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Files:
LEMBAR JUDUL 1
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Collections:
Digital Library UNPAB